Welcome … sort of.

Aku sudah berumur 24 tahun sekarang, dua bulan dan dua minggu lagi mungkin aku bisa mencapai usia 25. “Quarter-life crisis“, orang-orang bilang. Lalu kupikir, krisis macam apa lagi yang harus kuhadapi dari milestone tersohor ini? Apa yang harus kulakukan untuk mengantisipasi The Great Quarter-Life Crisis? Di detik berikutnya, terbitlah sebuah ide untuk meregenerasi Baris Aksara (lagi), seolah dua kali kelahiran ulang tidaklah cukup untuk blog berisi kumpulan puisi dan cerita menye-menye yang tak bisa menarik satupun jiwa yang terombang-ambing di lautan internet.

Berangkat dari ide random yang repetitif, Aku menyewa hosting untuk satu tahun penuh — tentu, dengan harga diskon. Aku pikir, dengan sebuah rumah baru yang dibangun di peradaban air di tengah lautan internet, mungkin Baris Aksara bisa mendapatkan perhatian yang pantas; dibandingkan dengan numpang tidur di gedung Blogspot. Namun, buah pikiran random adalah tindakan kompulsif, tanpa riset sama sekali Aku mencoba memindahkan Baris Aksara dari Blogger ke hosting baru. Alas, hosting-nya tidak bisa melakukan apa yang Aku mau sehingga ide untuk melahirkan Baris Aksara kembali harus dikubur di taman Firdaus yang ada di belakang kepalaku. Hosting menjadi gedung kosong tanpa isi.

Membuang hosting satu tahun bukanlah keputusan yang baik, sehingga aku memasak setiap inci otakku untuk mendapatkan ide baru. Tercetuslah untuk menjadikan hosting ini sebagai tempat di mana aku menulis apapun yang aku mau tanpa harus tunduk dibawah niche yang absolut serupa Baris Aksara dan Qualia of Arts.

Unfiltered Echo, tempat pikiran tanpa filter bermanifestasi untuknya bersuara dan bergema.

Sejak momen pertama ide Unfiltered Echo muncul, aku langsung berpikir kalau aku tidak mau tempat ini hanya menjadi milikku. Aku ingin berbagi, pun ingin memberi kesempatan untuk orang-orang yang tidak memiliki platform yang sesuai untuk membagikan pikirannya juga. Aku ingin Unfiltered Echo menjadi wadah untuk semua orang yang tertarik, maka dari itu akan ada sesi Kontribusi yang berisi tulisan dari orang-orang yang sepenuhnya sadar untuk membagikan pecahan pikirannya di tempat ini.

Sedangkan dii sesi Celoteh, kau akan menemukan ribuan aksara yang aku jejerkan untuk mewakili perwujudan pikiranku ke bentuk yang (kuharap) bisa lebih dimengerti. Kau akan menemukan opiniku tentang hal-hal random serupa Bagaimana Caranya Youtube Menjadi Salah Satu Faktor Untukku Menemukan Hiburan atau curhatanku tentang ratusan projek mangkrak yang pernah terbit di Baris Aksara namun tak pernah memiliki kesempatan untuk dilanjutkan.

Seiring berjalannya waktu dan tempat ini bisa memenuhi keinginan dan ide awalku, mungkin akan ada lebih banyak kategori yang muncul dan aku harap bisa bermanfaat bagiku (tentu, diriku lebih penting) dan mungkin juga bisa bermanfaat untukmu. Yang jelas, tempat ini akan tetap menjadi ruang internet yang seharusnya; bebas, berkomunitas, dan orisinil. Di 10 tahun yang akan datang, semoga tempat ini tetap menjadi ruang aktif dan organik di tengah-tengah Dead Internet yang dipenuhi bot, AI, dan konten-konten tak bernyawa. Di era dimana algoritma mengambil andil lebih besar untuk menentukan apa yang kau konsumsi di internet, semoga Unfiltered Echo tetap menjadi tempat untuk kita saling berbagi sebagai manusia dengan manusia — tanpa spoonfeeding, tanpa manipulasi, dan tentu tanpa filterasi.

So, Welcome … I guess. Selamat datang di Unfiltered Echo, tempatmu untuk menemukan ruang untuk pikiranmu, suaramu, atau hanya untuk sekadar nongkrong santai di tengah gilanya ombak internet. Apapun yang kau cari, apapun yang ingin kau lakukan, aku harap Unfiltered Echo menjadi rumah untukmu.

14-01-2025, Unfiltered Echo. (I should create a new alias).